Laporan Dewan Komisaris
AirAsia mampu menjaga ketahanan dengan sangat baik melalui strategi yang tepat dan memanfaatkan peluang pertumbuhan di tengah kondisi yang tidak pasti
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga PT AirAsia Indonesia Tbk berhasil melalui tahun 2024 yang penuh ketidakpastian dengan capaian yang cukup baik. Membaiknya kondisi industri penerbangan seiring dengan meningkatnya permintaan perjalanan udara dan pemulihan sektor pariwisata. AirAsia kemudian memanfaatkan peluang tersebut dengan memperluas konektivitas melalui pembukaan rute-rute baru, baik nasional maupun internasional.
Dewan Komisaris berkomitmen untuk memastikan pengelolaan Perseroan dilakukan secara bertanggung jawab sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian, Perseroan dapat memaksimalkan potensi bisnis sekaligus menjaga kepercayaan pemegang saham dan para pemangku kepentingan.
Selanjutnya, izinkan kami untuk menyampaikan pokok-pokok laporan pelaksanaan tugas pengawasan atas operasional Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. Laporan ini mencakup pandangan Dewan Komisaris terhadap kinerja Direksi, pandangan terhadap implementasi strategi yang dijalankan Direksi, pelaksanaan governansi korporat, serta pandangan atas prospek usaha yang disusun oleh Direksi. Laporan ini juga menjadi pertanggungjawaban Dewan Komisaris atas amanah yang diberikan oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan, serta salah satu bentuk penerapan prinsip GCG di Perseroan.
Penilaian atas Kinerja Direksi Tahun 2024
Kami memandang bahwa tahun 2024 masih menjadi tahun yang penuh dengan tantangan dan dinamika bagi kondisi ekonomi dan industri global maupun nasional. Situasi global yang belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi masih menjadi tantangan bagi Perseroan. International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook Update periode Januari 2025 memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024 adalah sebesar 3,2% atau sedikit melemah dibanding tahun 2023 yang sebesar 3,3%.
Kondisi ekonomi global yang menantang juga turut memengaruhi kondisi perekonomian nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 adalah sebesar 5,03% atau sedikit melemah dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,05%. Meski mengalami perlambatan, akan tetapi pertumbuhan tersebut menunjukkan ketahanan yang kuat dengan ditopang pada peningkatan aktivitas investasi, manufaktur, permintaan domestik yang terjaga, serta terkendalinya tingkat inflasi yang sebesar 1,57%.
Dalam industri penerbangan, pemulihan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Berdasarkan laporan BPS, sektor transportasi dan pergudangan, termasuk penerbangan, tumbuh sebesar 8,69% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh lonjakan jumlah perjalanan wisatawan nasional yang mencapai 8,95 juta perjalanan, meningkat 18,99% dibanding tahun sebelumnya. Sebagian besar perjalanan ini dilakukan melalui jalur udara, dengan Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi sebagai destinasi utama. Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 13,90 juta kunjungan sepanjang tahun 2024, mengalami peningkatan sebesar 19,05% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Wisatawan mancanegara dari Malaysia, Singapura, dan Australia menjadi kontributor terbesar dalam peningkatan jumlah wisatawan asing yang masuk ke Indonesia.
Melihat dinamika tersebut, kami memandang bahwa Direksi telah mengambil langkah strategis yang tepat dalam mengoptimalkan pertumbuhan Perseroan. Hal tersebut tercermin dari upaya Perseroan untuk memperluas penetrasi pasar dengan membuka berbagai jalur penerbangan baru, baik domestik maupun internasional, yang utamanya berkonsep leisure. Sepanjang tahun 2024, AirAsia telah membuka jalur penerbangan baru sebanyak 1 rute untuk domestik dan 7 rute internasional. Perseroan juga menjalin kerja sama dengan Kementerian maupun Badan Pariwisata mancanegara untuk meningkatkan brand partnership sehingga AirAsia dapat memperkuat citra perusahaan maupun eksistensi brand AirAsia di tengah ketatnya persaingan di industri penerbangan.
Melalui penerapan strategi tersebut, AirAsia telah mengoperasikan 32 rute penerbangan, yang terdiri dari 7 rute domestik dan 25 rute internasional dengan total frekuensi mencapai 432 penerbangan setiap minggu. Pencapaian operasional ini menunjukkan kinerja yang cukup baik seiring dengan meningkatnya rute internasional dan frekuensi penerbangan setiap minggu yang dilayani Perseroan melalui Entitas Anak.
Sementara dari sisi finansial, kami juga melihat terdapat perbaikan kinerja jika dibanding tahun sebelumnya. Pendapatan usaha Perseroan di tahun 2024 tercatat sebesar Rp7,94 triliun atau meningkat 19,90% dibanding tahun 2023 yang sebesar Rp6,63 triliun. Rugi operasional Perseroan juga mengalami penurunan sebesar 1,91%, dari Rp805,76 miliar di tahun 2023 menjadi Rp790,39 miliar pada tahun 2024. Meski demikian, tantangan dari sisi eksternal juga berdampak pada posisi keuangan AirAsia, di mana total aset Perseroan tercatat sebesar Rp5,72 triliun di tahun 2024, mengalami penurunan 6,54% dibanding tahun 2023 yang sebesar Rp6,12 triliun.
Kami menilai bahwa ketahanan Perseroan yang cukup baik di sepanjang tahun 2024 ini juga tidak lepas dari komitmen dan kerja keras Direksi dan seluruh Allstars sehingga berhasil membawa AirAsia ke arah yang lebih baik. Kami juga berkomitmen untuk tetap memberikan arahan dan nasihat kepada Direksi agar Perseroan dapat memperkuat daya saing dan mempertahankan pertumbuhan secara berkesinambungan.
Pengawasan terhadap Implementasi Strategi yang Dijalankan Direksi
Dewan Komisaris senantiasa memberikan perhatian penting pada aspek pengawasan pelaksanaan strategi yang disusun oleh Direksi. Pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dilakukan dengan mengacu pada Piagam Dewan Komisaris guna memastikan bahwa pelaksanaan strategi Perseroan berada di jalur yang tepat tanpa mengesampingkan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, Dewan Komisaris juga memberikan arahan serta rekomendasi kepada Direksi guna mendukung pencapaian target bisnis yang telah ditetapkan.
Pada praktiknya, fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dilaksanakan dalam bentuk Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan dengan Direksi. Secara umum, rapat-rapat tersebut membahas mengenai implementasi strategi dan pencapaian kinerja operasional dan keberlanjutan Perseroan, pelaksanaan governansi korporat, sumber daya manusia dan teknologi, serta isu-isu strategis lainnya yang berkaitan dengan bisnis Perseroan.
Untuk memperkuat efektivitas pengawasan, Dewan Komisaris turut didukung oleh Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi. Kami memandang bahwa kedua komite tersebut telah menjalankan tugasnya secara optimal sesuai dengan mandat yang diberikan, antara lain berkontribusi dalam pengawasan terhadap praktik governansi korporat, kepatuhan regulasi, serta pengelolaan organisasi yang lebih efektif. Dewan Komisaris terus memastikan bahwa langkah-langkah strategis yang diambil Direksi mampu memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan dan mendukung keberlanjutan bisnis Perseroan.
Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun oleh Direksi
Memasuki tahun 2025, kondisi industri penerbangan diproyeksikan akan tetap mengalami pertumbuhan positif meski masih dihadapi oleh sejumlah tantangan imbas dari kondisi global dan nasional yang tidak pasti. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global mampu tumbuh sebesar 3,3% di tahun 2025 atau sedikit lebih tinggi dibanding tahun 2024 yang sebesar 3,2%. Hal ini juga didukung dengan tingkat inflasi yang turun menjadi 4,2% di tahun 2025, meski nilai tersebut masih terbilang cukup tinggi.
Dari sisi industri, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memproyeksikan industri penerbangan global akan mengalami penguatan profitabilitas di tengah tantangan biaya dan rantai pasokan yang sedang berlangsung. Pendapatan industri penerbangan diproyeksikan mampu melampaui USD1 triliun pada tahun 2025. Membaiknya kondisi pasca pandemi juga mendorong peningkatan jumlah penumpang yang diproyeksikan mampu mencapai 5,2 miliar orang pada tahun 2025. Asia Pasifik juga menjadi kawasan dengan pasar permintaan penumpang (RPK) tertinggi, yang tercermin dari proyeksi pertumbuhannya sebesar 18,6% pada tahun 2025 seiring dengan adanya stimulus pasar dari pelonggaran persyaratan visa untuk masuk ke beberapa negara termasuk Tiongkok, Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
Sementara itu, kondisi penerbangan di Indonesia masih dihadapi oleh sejumlah tantangan. Indonesia National Air Carrier Association (INACA) mencatat bahwa tingginya biaya penerbangan akibat naiknya kurs dolar Amerika Serikat, tingginya harga avtur dan suku cadang pesawat, serta belum direvisinya aturan batas tarif atas dan bawah pada tiket pesawat. Tingginya bea impor suku cadang pesawat juga relatif lebih tinggi sehingga menyebabkan backlog pesawat dan suku cadang, serta turunnya daya beli masyarakat.
Melihat kondisi ini, Dewan Komisaris senantiasa memberikan nasihat dan pengawasan agar Direksi dapat mengelola Perseroan secara baik di segala kondisi. Di tengah dinamika yang terjadi pada aspek ekonomi dan industri, kami melihat bahwa terdapat peluang yang dapat dioptimalkan oleh Perseroan, di antaranya adalah tingginya mobilitas masyarakat sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman). Hal tersebut tercermin dari tingkat kunjungan wisnus yang mencapai 101,08 juta perjalanan atau naik 11,63% di tahun 2024 dan tingkat kunjungan wisman yang mencapai 1,24 juta kunjungan atau naik 8,72% pada tahun yang sama. Pemerintah juga menargetkan jumlah wisman yang masuk ke Indonesia dapat mencapai 14-16 juta atau di atas realisasi tahun 2024 yang sebesar 13,90 juta orang sehingga dapat menciptakan multiplier effect bagi Perseroan maupun pertumbuhan ekonomi nasional.
Dewan Komisaris menilai bahwa tren pertumbuhan positif dalam sektor penerbangan di tahun 2025 tetap didukung oleh meningkatnya kebutuhan transportasi udara, berkembangnya sektor pariwisata, serta peningkatan perjalanan bisnis. Perseroan merespons peluang ini dengan membuka rute-rute baru yang berkontribusi terhadap profitabilitas serta meningkatkan kapasitas layanan bagi penumpang. Selain itu, strategi ekspansi dengan memperkuat hub utama di Jakarta dan Denpasar akan terus dilakukan guna mengoptimalkan operasi dan efisiensi.
Pandangan atas Penerapan Governansi Korporat
Sebagai organ yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penerapan Governansi Korporat, Dewan Komisaris memandang implementasi governansi di Perseroan harus terus diperbaiki dari waktu ke waktu. Pengembangan struktur organ dan perangkat kebijakan yang terus diperbarui hingga evaluasi dan pemantauan Governansi Korporat menjadi cerminan komitmen Dewan Komisaris dan Direksi untuk dapat menerapkan prinsip dan praktik governansi korporat di seluruh elemen operasi dan bisnis Perseroan. Kami percaya bahwa penerapan governansi korporat yang komprehensif mampu mengoptimalkan keberlangsungan bisnis yang sehat dan bertanggung jawab.
Pada pelaksanaannya, Dewan Komisaris turut dibantu oleh Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi dalam memastikan kecukupan pelaksanaan governansi korporat dan pengawasan pengelolaan Perseroan. Dewan Komisaris juga terus menginternalisasikan Pedoman Kode Etik dan AirAsia Corporate Culture kepada seluruh karyawan melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan. Upaya ini bertujuan untuk membangun budaya perusahaan yang berbasis pada nilai-nilai integritas, profesionalisme, dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Selain itu, briefing berkala juga dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh Allstars memahami dan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dalam aktivitas sehari-hari.
Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi bersama dengan fungsi Sekretaris Perusahaan, fungsi Audit Internal, serta sistem dan prosedur yang ada telah cukup untuk mengimplementasikan praktik keterbukaan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Dewan Komisaris juga mengoptimalkan implementasi manajemen risiko sehingga Perseroan dapat meminimalisir dampak negatif yang dapat ditimbulkan, baik yang bersumber dari faktor internal maupun eksternal, sebagai bagian penting dalam memastikan kelangsungan bisnis Perseroan.
Perseroan juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan transparan dengan membentuk Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS). Pembentukan WBS bertujuan untuk memfasilitasi seluruh pihak untuk dapat melaporkan pelanggaran yang terjadi. Seluruh prosedur mulai dari sarana pengaduan, tindak lanjut pengaduan hingga perlindungan bagi pelapor telah diatur dengan baku dalam bentuk Standard Operating Procedure (SOP). Sepanjang tahun 2024, Perseroan tidak menerima adanya laporan yang masuk ke dalam WBS.
Kami menilai bahwa penerapan prinsip-prinsip Governansi Korporat sepanjang tahun 2024 telah berjalan dengan baik. Hal tersebut didukung oleh kerja sama yang kuat antara manajemen, komite, dan Allstars. Ke depannya, Perseroan berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan implementasi governansi korporat di seluruh kegiatan usaha secara berkesinambungan. Dewan Komisaris optimis bahwa dengan langkah yang konsisten dalam penerapan Governansi Korporat, Perseroan dapat menjaga kepercayaan dan meningkatkan dukungan segenap pemangku kepentingan.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Susunan dan komposisi Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2024 mengalami perubahan. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada 20 Agustus 2024, pemegang saham menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan dengan menyetujui pengunduran diri Bapak Tharumalingam Kanagalingam sebagai Komisaris Utama, serta mengangkat Bapak Ahmad Al Farouk Bin Ahmad Kamal sebagai Komisaris Utama.
Selain itu, berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 18 Maret 2025, pemegang saham mengangkat Bapak Julianto Sidarto sebagai Komisaris Independen Perseroan. Dengan demikian, susunan dan komposisi Dewan Komisaris Perseroan hingga laporan ini disahkan adalah sebagai berikut:
Periode 1 Januari - 20 Agustus 2024
Nama | Jabatan | Dasar Pengangkatan | Masa Jabatan |
---|---|---|---|
Tharumalingam Kanagalingam | Komisaris Utama | RUPST 6 Juli 2022 | 6 Juli 2022 – 5 Juli 2027 |
Reza Viryawan | Komisaris | RUPSLB 25 Oktober 2022 | 25 Oktober 2022 – 24 Oktober 2027 |
Sabam Hutajulu | Komisaris Independen | RUPSLB 25 Oktober 2022 | 25 Oktober 2022 – 24 Oktober 2027 |
Periode 20 Agustus 2024 - 18 Maret 2025
Nama | Jabatan | Dasar Pengangkatan | Masa Jabatan |
---|---|---|---|
Ahmad Al Farouk Bin Ahmad Kamal | Komisaris Utama | RUPSLB 20 Agustus 2024 | 20 Agustus 2024 – 19 Agustus 2029 |
Reza Viryawan | Komisaris | RUPSLB 25 Oktober 2022 | 25 Oktober 2022 – 24 Oktober 2027 |
Sabam Hutajulu | Komisaris Independen | RUPSLB 25 Oktober 2022 | 25 Oktober 2022 – 24 Oktober 2027 |
Periode 18 Maret 2025 - Sekarang
Nama | Jabatan | Dasar Pengangkatan | Masa Jabatan |
---|---|---|---|
Ahmad Al Farouk Bin Ahmad Kamal | Komisaris Utama | RUPSLB 20 Agustus 2024 | 20 Agustus 2024 – 19 Agustus 2029 |
Reza Viryawan | Komisaris | RUPSLB 25 Oktober 2022 | 25 Oktober 2022 – 24 Oktober 2027 |
Sabam Hutajulu | Komisaris Independen | RUPSLB 25 Oktober 2022 | 25 Oktober 2022 – 24 Oktober 2027 |
Julianto Sidarto | Komisaris Independen | RUPSLB 18 Maret 2025 | 18 Maret 2025 – 17 Maret 2030 |
Apresiasi dan Penutup
Pada kesempatan ini, izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham yang telah memberikan arahan dan masukan yang cukup konstruktif bagi Perseroan di sepanjang tahun 2024. Kami juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Direksi dan Allstars atas kerja keras, komitmen, dan dedikasi yang telah ditunjukan sehingga AirAsia mampu mempertahankan posisinya secara baik di tengah tantangan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para penumpang dan mitra strategis AirAsia atas kepercayaan dan dukungannya sehingga Perseroan dapat menjaga ketahanannya. Kami berkomitmen menjadikan seluruh perjalanan di tahun 2024 sebagai fondasi penting bagi Perseroan untuk dapat meningkatkan komitmen, dedikasi, dan profesionalisme sehingga AirAsia dapat tumbuh lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Tangerang, 28 April 2025
Atas Nama Dewan Komisaris
Ahmad Al Farouk Bin Ahmad Kamal
Komisaris Utama